selamat datang dan salam berjuang Free West Papua.

ALIANSI MAHASISWA PAPUA (AMP) SEKTOR TANGERANG BANTEN

-->

Minggu, 03 Juli 2016



Radarkotanews.com, Jakarta – Puluhan mahasiswa asal Papua yang berada di Jabodetabek menggelar aksi unjukrasa didepan Istana Negara, jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta.
Mereka mengatasnamakan dirinya Aliansi Mahasiswa Papua Komite Kota Jakarta (AMP-KKJ), massa bermaksud memperingati 45 tahun proklamasi bangsa West Papua, yang jatuh pada tanggal 1 Juli 1961.
















Dalam aksi unjuk rasa yang berlangsung selama kurang lebih satu jam, massa sempat longmarch dari gedung Indosat menuju Istana, sembari melakukan orasi dan membawa-bawa spanduk bertuliskan tuntutan.
Tiga tuntutan utama yang disampaikan para mahasiswa Papua Barat ini adalah menolak kehadiran Militer (TNI-Polri) baik organik dan non organik dari seluruh tanah Papua. Massa juga meminta adanya hak untuk menentukan nasib sendiri sebagai solusi Demokratis bagi Rakyat Papua, serta menolak integrasi Papua lewat Pepera 1969.
Ketua AMP, Jefry Wenda disela-sela aksi menyatakan bahwa Papua sebenarnya sudah merdeka sebagai bangsa yang berdaulat, namun karena kepentingan imperialis kala itu masih ada, sehingga Papua akhirnya dimasukkan ke Indonesia.
“Papua sudah merdeka sebagai bangsa yang berdaulat, namun karena kepentingan imperialis masih ada, sehingga Papua dimasukkan ke Indonesia waktu lalu,” tegas Jefry Wenda di Jakarta, Jum’at (01/06/2016).
Karena alasan itu pula, menurutnya Pemerintah Indonesia harus menutup dan menghentikan aktifis eksploitasi semua perusahaan MNC, seperti Freport, BP, LNG, tangguh, Medco, Corindo dan lainya dari seluruh Tanah Papua. Dan Pemerintah juga harus menarik militer Indonesia (TNI/Polri) baik organik maupun non organik dari seluruh Tanah Papua untuk menghentikan segala bentuk kejahatan terhadap kemanusiaan oleh negara Indonesia terhadap rakyat Papua.
Sebagai bentuk keseriusan, AMP-KKJ menyatakan dukungannya terhadap perjuangan United Liberation for West Papua (ULMWP) yang akan mengikuti pertemuan Melanesian Speardhead Group (MSG) di Fanwatu pada tanggal 26 Juli 2016. (SA)