selamat datang dan salam berjuang Free West Papua.

ALIANSI MAHASISWA PAPUA (AMP) SEKTOR TANGERANG BANTEN

-->

Sabtu, 11 Juni 2016

KNPB Tuntut Referendum, 7 Mahasiswa Papua Ditahan

Add caption
PROPAGANDA: Mahasiwa Papua menggelar unjuk rasa dan membentangkan spanduk tuntutan, Selasa kemarin, di Polda Sulut. foto Fajri/RADAR MANADO
RADARMANADO.COM – Ratusan mahasiswa asal Papua menggelar unjuk rasa damai, menuntut referendum Papua Merdeka dipenuhi pemerintah Republik Indonesia (RI). Mereka diketahui adalah Komite Nasional Papua Barat (KNPB).
Aksi unjuk rasa itu dilakukan di empat titik. Yaitu Kelurahan Kleak, Kecamatan Malalayang, Polda Sulut, Tugu Zero Point Kota Manado, dan sebagian kecil berada di Taman Kesatuan Bangsa (TKB) Kota Manado, Selasa (31/5) sekira pukul 09.00 Wita.
Sebelum menuju target aksi ratusan mahasiswa negeri mutiara hitam ini melakukan orasi di Asrama Papua di Kelurahan Kleak. Selanjutnya mereka melakukan long march menuju Polda Sulut. Mereka berorasi agar Papua bisa merdeka dari Indonesia. Demo tersebut, dikawal ketat kepolisiaan.
Dalam aksi mereka, spanduk dan bendera KNPB dikibarkan. Lalu selebaran berisi tuntutan referendum. Mahasiswa beralasan Indonesia gagal mengelola dengan baik otonomi khusus yang diterapkan di Papua. “Selama ini masih terjadi kesenjangan terhadap masyarakat Papua, hasil kekayaan alam malah dinikmati elit dan korporasi asing,” teriak mahasiswa.
Selain itu, mereka mendukung United Liberation Movement For West Papua (ULMWP) menjadi full member di Melanesia Spear Group (MSG).
ULMWP sendiri adalah organisasi pembebasan Papua yang berkedudukan di Papua Nugini, Australia dan Inggris. Sedangkan MSG adalah organisasi besar negara-negara Melanesia.
Dalam aksi itu, pihak kepolisian mengamankan tujuh mahasiswa termasuk Koordinator Lapangan Wiliam Wim dan Sekretaris Badan Pengurus KNPB Konsulat Indonesia, Bram Asso. Mereka digiring ke Mapolresta Manado untuk dimintai Keterangan.
Kabag Ops Polresta Manado Kompol Dewa Made Palguna mengatakan, demonstran diamankan karena tidak punya izin untuk melakukan unjuk rasa. Lalu bertindak tegas agar tidak ditiru oleh yang lain. “Memang atribut-atribut yang dibawa adalah atribut kemerdekaan Papua. Masih sementara pendalaman oleh Satreskrim pidananya,” terang dia.
Menurut dia, belum bisa disimpulkan masih dalam proses pendalaman. Ada juga atribut-atribut yang digunakan berlambang bintang kejora. “Hal itu juga sementara didalami. Tujuh orang kami telah amankan dugaan sementara adalah kemerdekaan Papua Barat sekarang sedang didalami,” terang dia. (fjr/kim)

Tidak ada komentar: